Sejarah Arbab Alat Musik dari Aceh

Arbab merupakan salah satu alat musik yang berasal dari provisi Aceh yang berada dalam Daerah Indonesia baigan bat. Instrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan : tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai. Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Sekarang ini tidak pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah. Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang.
Arbab menggunakan busur dan dimainkan layaknya biola. Namun, ada perbedaan yang besar pada sikap pemain saat memainkannya. Kalau biola diletakkan di bahu dam lengan, Arbab dimainkan dengan meletakkannya pada posisi bersender 45 derajat, dan kaki pemain menahan Arbab. Dengan demikian si pemain harus duduk di lantai. Pada umumnya Arbab dimainkan dalam ensambel musik kecil yang dilengkapi tiga musisi lain yang memainkan husapi (sejenis alat musik dawai) dan Odap (gendang kecil) serta piring yang berfungsi sebagai perkusi; sekaligus sebagai metronom bagi permainan Arbab. Arbab juga merupakan alat musik tradisional yang penggunaannya masuk dalam area ritual, yang menuntut konsentrasi penuh dan penghayatan dalam permainannya.

Baca Juga:

Kegunaan lat musik Arbab dalam Kebudayaan.
Alat musik Arbab pada zamannya biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional, bersama Geundrang/Rapai dan sejumlah alat musik trandisional lainnya, di mana Arbab berperan sebagai instrumen utama pembawa lagu. Dalam tradisinya, musik Arbab biasa dimainkan dalam acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat dan pasar malam. Musik Arbab disajikan ke tengah penontonnya oleh dua kelompok, yakni pemusik dan penyanyi. Kelompok penyanyi terdiri dari dua orang lelaki, di mana salah seorang di antara mereka memerankan tokoh wanita, lengkap dengan busana dan dandanan seperti wanita. Penyanyi yang memerankan perempuan tersebut dikenal dengan sebutan Fatimah Abi. Pada umumnya, mereka membawakan lagu-lagu hikayat dan lagu-lagu yang mengandung muatan humor. Di antara lagu-lagu hikayat yang pernah dibawakan dalam pertunjukan musik Arbab, tercatat salah satunya berjudul Hikayat Indra Bangsawan. Beberapa literature menyebutkan bahwa alat musik Arbab pernah hidup dan berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Dewasa ini, kesenian Arbab sangat jarang dijumpai, dan diperkirakan mulai kehilangan tempatnya.

Search Populer:
  •  alat musik arbab
  • gambar alat musik arbab
  • alat musik tradisional sumatera utara
  • lagu tradisional aceh
  • alat musik canang
  • seni pertunjukan aceh
  • download lagu musik tradisional aceh
  • makanan daerah aceh