Pakaian Adat Kepulauan Riau ( Artikel Lengkap )

Asal usul nama Kepulauan Riau berasal dari nama Riau. Riau diduga berasal kata "riuh" yang berarti ramai. Hal ini dikarenakan daerah Kepulauan Riau dahulunya merupakan pusat perdagangan dan keramaian. Lalu nama ini berkembang dengan digunakannya nama Riau pada nama Kesultanan Lingga. Pada masa kolonial, kata Riau diubah menjadi Riouw.

Setelah proklamasi kemerdekaan, wilayah Riau (Kepulauan Riau saat ini) disatukan dengan wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatera. Dahulunya, hal ini dilakukan karena gerakan Ganyang Malaysia sehingga mempermudah hubungan dari wilayah kepulauan ke daratan Sumatera.

Namun, seiring berjalannya waktu, nama Riau digunakan oleh wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatera, sementara Kepulauan Riau memekarkan diri. Kata kepulauan ditambahkan didepan kata Riau karna wilayah yang sebagian besar lautan atau berbentuk kepulauan.

Asal usul nama Riau juga menuai polemik di antara budayawan Riau dan Kepulauan Riau. Kedua kubu ini menilai bahwa nama Riau berasal dari provinsinya masing-masing dengan versi sejarah yang berbeda..Letak daerahnya yang sangat strategis dalam jalur pelayaran pada masa silam membuat provinsi ini memiliki budaya yang sangat beragam hasil akulturasi budaya melayu sebagai penduduk lokal dan para pendatang seperti budaya bangsa Arab, China, dan Eropa. Salah satu bentuk akulturasi tersebut misalnya bisa kita ketemukan pada ragam pakaian adat
kebaya labuh dan teluk belanga yang menjadi pakaian adat Kepulauan Riau saat ini.


Baca Juga:

Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat ( Artikel Lengkap )


Pakaian Adat Kepulauan Riau

Kebaya Labuh dan teluk belanga sebetulnya bukan satu-satunya pakaian adat Kepulauan Riau yang dapat kita temukan. Ada banyak jenis pakaian daerah lainnya yang akrab dengan budaya masyarat kepulauan Riau. Beberapa di antaranya yaitu baju kurung keke, baju gunting cina, baju telepuk, dan lain sebagainya.
Pakaian Adat Kepulauan Riau
Kebaya labuh dan teluk belanga sengaja dipilih sebagai ikon pakaian adat Kepulauan Riau karena ada beberapa keunikan dan nilai tambah yang dimilikinya. Selain itu, kedua pakaian ini memang merupakan pakaian yang sudah umum dikenakan masyarat Melayu yang mendiami pulau-pulau di provinsi ini sejak masa silam. Nah, berikut ini kita akan membahas secara lengkap kedua pakaian tersebut.
 

1. Pakaian Kebaya Labuh untuk Wanita

Pakaian kebaya labuh adalah pakaian adat Kepulauan Riau yang hanya khusus dikenakan oleh para wanita dalam upacara adat atau kegiatan resmi lainnya. Bentuk pakaian ini sama seperti kebaya pada umumnya. Hal yang membedakannya hanya terletak pada ukurannya yang lebih panjang menjuntai hingga ke bawah lutut.
Desain kebaya labuh sangat sederhana, bagian depan kebaya dikaitkan dengan peniti atau kancing sebanyak 3 buah. Jumlah kancing yang hanya sedikit membuat bagian bawahnya terlihat lebih melebar dan terbuka.
Baju Adat Kepulauan Riau
Kebaya labuh umumnya dipadukan dengan bawahan berupa kain batik cual yang dibalutkan di pinggang. Selain itu, selendang dan beberapa aksesoris lainnya seperti kembang goyang untuk hiasan rambut yang disanggul serta kerudung.
Selain sebagai simbol pakaian adat Kepulauan Riau, kebaya labuh hingga saat ini juga masih sering digunakan dalam upacara pernikahan adat oleh para mempelai atau pengantin wanita. Untuk pengantin, bahan pembuatan kebaya ini biasanya adalah kain sutra China atau kain dengan kualitas tinggi lainnya.


Baca Juga:

Pakaian Adat Maluku Utara Beserta Penjelasannya ( Artikel Lengkap )


2. Pakaian Teluk Belanga untuk Pria

Jika kebaya labuh dikenakan oleh para wanita melayu kepulauan Riau, maka pakaian teluk belanga berarti dikhususkan hanya untuk para pria. Pakaian teluk belanga sebetulnya adalah pakaian pria Melayu yang juga dijadikan ikon pakaian adat Riau, Jambi, dan sekitarnya. Namun, terlepas dari itu ada keunikan khas tersendiri dari pakaian teluk belanga dari kepulauan Riau.
Pakaian Adat Kepulauan Riau
Teluk belanga khas kepulauan Riau umumnya memiliki bermotif polos dengan warna yang tidak mencolok seperti hitam atau abu-abu. Warna pakaian dan celana panjang sebagai bawahan lazimnya adalah sama. Sementara di antara keduanya, terdapat aksesoris berupa kain sarung yang dipakai sebatas lutut.
Aksesoris yang digunakan untuk melengkapi pakaian adat Kepulauan Riau khas laki-laki tidaklah banyak, yaitu hanya penutup kepala bernama tanjak yang terbuat kain songket segi empat yang diikat sedemikian rupa atau sebuah peci (songkok). Penggunaan tanjak biasanya hanya saat ada upacara resmi seperti kenduri atau acara-acara adat yang lain. Sementara untuk keseharian, songkoklah yang dipilih.


Search Populer
  • macam-macam pakaian adat melayu riau
  • senjata adat kepulauan riau
  • nama baju adat riau
  • tarian adat kepulauan riau
  • keunikan pakaian adat riau
  • nama pakaian adat dari provinsi bangka belitung adalah
  • senjata adat riau
  • rumah panggung kajang leko adalah rumah adat daerah