4 Baju Adat Kalimantan Selatan, Penjelasan dan Gambarnya

4 Baju Adat Kalimantan Selatan, Penjelasan dan Gambarnya | Adatnusantara - Provinsi Kalimantan Selatan memiliki penduduk asli suku Banjar. Adapun Suku Banjar sendiri terdiri dari 3 subetnis yaitu Pahuluan, Kuala dan Batang Banyu. Ketiga subetnis dari suku Banjar ini disebut dengan Orang Banua.

Orang Banua Kalimantan Selatan memiliki beragam ada istiadat yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang diturunkan dari nenek moyang mereka. Salah satu adat budaya yang masih dipertahankan oleh masyarakat Banjar adalah Baju Adat Kalimantan Selatan.

Pada dasarnya, masyarakat Banjar baik yang tinggal di kota maupun di pedesaan masih peduli dengan warisan budaya berupa pakaian adat. Hal ini diimplementasikan dalam pakaian adat yang dikenakan oleh pengantin. Baju pengantin atau  Pakaian adat yang dikenal masyarakat Banjar terdiri dari 4 macam yaitu 3 baju adat asli dan 1 baju adat yang merupakan modifikasi di era modern ini.

Keempat baju adat yang berasal dari Kalimantan Selatan tersebut diatas dikenal dengan nama ; Bagajah Gamuling Baular Lulut, Ba'amar Galung Pancaran Matahari, Babajukun Galung Pacinan dan Babaju Kubaya Panjang.

Berikut ini penjelasan 4 Baju Adat Kalimantan Selatan beserta gambarnya :

4 Baju Adat Kalimantan Selatan :


1. Baju Adat Kalimantan Selatan  Bagajah Gamuling Baular Lulut


Busana adat pengantin atau baju adat Kalimantan Selatan jenis bagajah gamuling baular lulut merupakan busana pengantin klasik yang berkembang sejak zaman kerajaan Hindu di Kalimantan Selatan.

Kelengkapan busana pengantin pria bagajah gamuling baular lulut terdiri atas baju poko berbentuk kemeja lengan pendek tanpa kerah, celana panjang yang dihiasi motif pucuk rebung dari manik-manik, tapih bermotif binatang halilipan, mahkota bundar berbentuk ular lidi yang melingkar dikepala, kalung samban, kilat bahu garuda mungkur paksi, pending emas dengan kepala motif gula kelapa serta keris pusaka khas banjar berbentuk sempana.


Sedangkan kelengkapan busana pengantin wanita yang merupakan baju adat bagajah gamuling baular lulut terdiri atas kemben penutup dada, selendang, kayu apu pengikat pinggang, dan sarung panjang bermotif halilipan sebagai tapih. Tatanan rambutnya dibuat berbentuk sanggul dengan dihiasi mahkota dan kembang goyang serta kuncup bunga melati. Sebagai pelengkap dikenakan pula bonel (anting beruntai panjang) kalung kebun raja, kalung samban pedaka, ikat pinggang, gelan tangan, cincin permata, gelang kaki, dan selop sebagai alas kaki.


2. Baju Adat Kalimantan Selatan Ba'amar Galung Pancaran Matahari

Busana adat pengantin baamar galung pancaranan matahari di Kalimantan Barat telah berkembang sejak munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam di Kalimantan Selatan.

Adapun Kelengkapan busana pengantin pria pada baju adat ba'amar galung pancaran matahari terdiri atas laung atau destar, kemeja putih lengan panjang berenda, jas buka tanpa kancing, celana panjang, sarung sabuk serta tapih pendek bermotif khas halilipan, tali wenang atau kain ikat pinggang berwarna kuning yang ditempatkan diatas sabuk, keris pusaka banjar berbentuk sempana, gelang kaki berbentuk akar tatau, dan selop berhias sulaman benang emas dan manik-manik sebagai alas kaki.

Kemudian untuk kelengkapan busana pengantin wanita dalam busana adat ba'amar galung pancaran matahari terdiri atas baju poko lengan pendek tanpa kerah, penutup dada, kayu apu sebagai penutup poko dan sarung, tapih atau sarung panjang bermotif khas halilipan, sanggul berbentuk bulan sabit yang dihiasi mahkota amar galung pancaran matahari, kembang goyang berumpun, serta sisir emas.

Busana wanita dilengkapi derhiasan tambahan yang dikenakan diantaranya anting panjang, kalung cikak, kalung bentuk biji kurma, kalung kebun raja, ikat pinggang emas, kilat bahu, gelang tangan, cincin berbentuk pagar mayang, gelang kaki, serta selop bersulam benang emas sebagai penutup kaki.



3. Baju Adat Kalimantan Selatan Babaju Kun Galung Pacinan


Busana pengantin Kalimantan Selatan babaju kun galung pacinan tercipta dari akulturasi kebudayaan Banjar dengan kebudayaan Tiongkok. Sehingga tidak heran jika busana pacinan memiliki bentuk yang mirip dengan busana pengantin Betawi dan Semarang.

Kelengkapan busana pengantin pria terdiri atas baju gamis dan jubah, kopyah alpe berlilitkan surban dan dihias dengan untaian kuncup bunga melati, selempang serta alas kaki berupa selop yang dihiasi dengan sulaman benang emas. Ditambahkan pula penggunaan kalung rantai dari emas dan permata, serta cincin bermata satu dari zamrud.

Sementara kelengkapan busana pengantin wanita babaju kun galung pacinan yaitu berupa kebaya lengan panjang berbentuk cheong sam yang dihiasi motif bunga teratai yang disulam dari benang emas. Pemakaian kebaya ini dipadukan dengan rok besar bertabur manik-manik yang dihiasi dengan sulaman motif cina. Bagian kepala ditambahkan penggunaan mahkota setengah lingkaran bertahtakan permata, kembang goyang, tusuk konde berbentuk huruf lam dengan permata batu mulia, serta tusuk konde berbentuk burung hong.




4. Baju Adat Kalimantan Selatan Babaju Kubaya Panjang

Jenis baju adat Kalimantan selatan yang disebut babaju kubaya panjang merupakan modifikasi dari baju adat Kalimantan Barat yang 3 diatas. Disebut dengan babaju kubaya panjang karena busana pengantin ini menggunakan kebaya panjang.

Masyarakat Kalimantan Selatan juga biasa menamakan jenis modifikasi dari busana pengantin adat ini dengan nama baamar galung modifikasi


Demikian Sobat Tradisi, 4 baju adat Kalimantan Selatan yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Referensi :
Gambar : http://banjarmasin-culture.blogspot.co.id/2016/01/pakaian-adat-kalimantan-selatan_24.html
Artikel :

  • https://gpswisataindonesia.wordpress.com/2014/07/08/pakaian-adat-kalimantan-selatan/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Busana_Pengantin_Banjar