4 Baju Adat Sulawesi Tengah

4 Baju Adat Sulawesi Tengah | Adatnusantara - Provinsi Sulawesi Tengah adalah provinsi yang memiliki penduduk dari banyak etnis didalamnya. Tercatat setidaknya ada 15 etnis besar di provinsi yang beribukota di Palu ini.

Sebut saja diantaranya ada etnis Kaili, Lore, Mori, Saluan, Mamasa, Taa, Bare'e, Buol, Toli-toli, dan Dampelas. Dan dari berbagai suku tersebut dilansir dari Wikipedia Indonesia, di Sulawesi Tengah terdapat 22 Bahasa yang berbeda disetiap suku nya. Namun demikian, masing-masing suku dapat berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

Dalam bidang kebudayaan, tentu saja masing-masing suku ini memiliki beragam kebudayaan yang berbeda-beda. Salah satu kebudayaan yang akan kita temui dalam artikel ini adalah tentang Baju Adat.

Dalam posting ini,  kita akan mengenal beragam baju adat Sulawesi Tengah yang tentu saja berasal dari keragaman suku adat penduduk provinsi Sulawesi Tengah.

Baju Adat Sulawesi Tengah

1. Pakaian Adat Sulawesi Tengah - Suku Kaili


Etnis Kaili adalah etnis / suku adat yang telah berdiam di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu secara turun temurun.

Suku Kaili memiliki baju adat yang digunakan pada acara tertentu seperti pada acara pernikahan. Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum wanita dari suku kaili di kota palu dikenal dengan nama baju nggembe, semetara pakaian adat yang digunakan oleh kaum pria disebut baju koje/puruka pajana.

pakaian adat kaili sulteng

- Baju Nggembe

Baju Nggembe adalah baju adat suku Kaili Sulawesi Tengah yang digunakan untuk kaum wanita. Baju adat Sulawesi Tengah yang disebut Baju Nggembe merupakan busana atasan berbentuk segi empat dengan panjang blus sampai sebatas pinggang, berkerah bulat, dan berlengan selebar kain yang dilengkapi dengan penutup dada dengan hiasan payet sebagai pemanis busana yang dipadukan dengan bawahan berupa sarung tenun Dongala.

Sebagai pemanis ditambahkan pula berbagai aksesoris berupa kalung beruntai atau gemo, gelang panjang atau ponto ndate, anting panjang atau dali taroe, serta pending atau pende. Pending merupakan ikat pingang yang dibuat dari bahan emas atau perak dan umumnya dikenakan oleh wanita dalam memainkan pertunjukan tarian khas Sulawesi Tengah. Dibagian dalam pending dibuat sebuah tempat untuk memasukkan tali pengikat kain berwarna kuning sebagai hiasannya.

baju adat sulawesi tengah

- Baju Adat Koje/Puruka Pajana

Setelah kita mengenal pakaian adat suku kaili Sulawesi Tengah yang digunakan oleh kaum wanita, kini kita akan mengenal pakain pria Kaili. Pakaian adat pria terdiri dari 2 bagian yaitu Baju Koje dan Puruka Pajama. Baju Koje atau baju ceki adalah kemeja yang bagian keragnya tegak dan pas dileher, berlengan panjang, panjang kemeja sampai ke pinggul dan dipakai di atas celana.
Puruka Pajana atau celana sebatas lutut, modelnya ketat, namun killnya harus lebar agar mudah untuk duduk dan berjalan. Pakaian ini dilengkapi dengan sarung dipinggang, keris, serta sebagian kepala menggunakan destar atau siga.


2. Pakaian Adat Sulawesi Tengah - Suku Saluan

Suku Saluan merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang tinggal di Kabupaten Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Masyarakat asli Saluan mempunyai sebutan khas, yaitu orang Loinang. Loinang bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti orang gunung. Hal ini sesuai dengan tempat tinggal suku asli Saluan yang sebagian besar di daerah pegunungan.

Berbeda dengan masyarakat suku kaili yang menggunakan baju nggembe dan puruka pajana sebagai pakaian adat, masyarakat suku saluan memiliki pakaian adat tersendiri yang khusus dikenakan pada upacara tumpe. Tumpe merupakan salah satu rangkaian upacara adat yang disakralkan oleh masyarakat Loinang dan hanya diadakan pada acara khusus seperti upacara pernikahan, upacara penyambutan tamu dan upacara pelepasan Burung Maleo.

Berikut ini penjelasan baju adat Sulawesi Tengah khususnya masyarakat Suku Saluan :

a. Baju adat Suku Saluan Laki-laki

Pakaian yang dikenakan oleh kaum laki-laki orang Loinang adalah pakean nu'moane yaitu serupa kemeja pria yang dipadukan dengan celana panjang yang disebut koja dalam bahasa saluan. Ditambahkan pula penggunaan sungkup nu’ubak sebagai penutup dibagian kepala, serta sarung (lipa) sebagai pelengkap celana panjang.


b. Baju adat Suku Saluan Wanita


Sedangkan untuk kaum wanita dalam upacara adat tumpe yaitu berupa baju sungkup nu’ubak berwarna merah jambu yang dipadukan dengan ikat pinggang warna hitam serta rok mahantam berwarna merah jambu bercorak belang-belang. Sebagai pelengkap ditambahkan pula pengunaan aksesoris berupa kalung atau kalong, gelang atau potto, anting atau sunting, jaling, serta selempang atau salandoeng.


3. Pakaian Adat Sulawesi Tengah - Suku Mori


Suku Mori merupakan salah satu suku yang berasal dari Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia. Wilayah otoritas suku ini adalah wilayah Kabupaten Morowali bagian utara. Beberapa nama kota dan kelurahan yang termasuk dalam wilayah suku mori adalah Kolonodale, Beteleme, Tiu, Lembobelala, Lembobaru, Tingkea'o, Wawopada, Tomata, Taliwan, Ensa, Tompira, dan lain-lain.

a. Pakaian adat pria suku Mori

Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria dari suku Mori juga dikenal dengan sebutan Lambu, yaitu berupa blus berwama merah atau hitam yang dihiasi denan motif rantai berwama kuning yang dipadukan denan celana panjang berwama merah yang disebut dengan saluara. Sebagai pelengkap ditambahkan penggunaan destar atau melpa bate pada bagian kepala, sambengko (selempang), serta metampi ponal (sarung dan pedang).


b. Pakaian adat wanita Suku Mori

Kaum wanita biasa mengenakan blus lengan panjang atau bahasa Mori disebut dengan Lambu, berwarna merah dengan hiasan dan motif rantai berwama kuning. Untuk bawahannya merka mengenakan rok panjang berwama merah atau hawu juga bermotif rantai berwama kuning. Mahkota atau pasapu digunakan untuk bagian kepala. Adapun aksesoris yang digunakan pada pakaian ini ialah Konde atau Pewutu Busoki, Tusuk Konde atau Lansonggilo, Anting-anting atau Tole-tole, Kalung atau Enu-enu, Gelang Tangan atau Mala, Ban Pinggang atau Pebo’o, Cincin atau Sinsi.


4. BajuAdat Sulawesi Tengah - Suku Toli-toli

Seperti halnya 3 suku adat lainnya di Sulawesi Selatan, Suku Toli-toli yang terdapat di Kabupaten Toli-toli merupakan suku adat Sulawesi Tengah yang juga memiliki pakaian adat yang khas.

a. Pakaian adat Wanita Suku Toli-toli

Pakaian Adat Perempuan  suku toli-toli terdiri dari Blus lengan pendek atau Badu yang pada bagian lengan terdapat lipatan-lipatan kecil, dihiasi manik-manik dan pita emas. Untuk kebawahannya berupa celana panjang atau Puyuka panjang dihiasi pita emas dan manik-manik. Kemudian menggunakan sarung sebatas lutut atau Lipa. Selendang atau Silempang Ban pinggang berwarna kuning.

Lalu akssesoris yang digunakan antara lain : anting-anting panjang, gelang panjang, kalung panjang warna kuning, kembang goyang

b. Pakaian adat pria suku Toli-toli

Pakaian Pria suku Toli-toli terdiri dari blus lengan panjang, leher tegak, dihiasi dengan pita emas dan manik-manik wama kuning. Kebawahan baju adat pria toli-toli adalah celana panjang atau Puyuka panjang Sarung sebatas lutut  serta mengenakan tutup kepala atau Songgo


Demikian Sobat Tradisi, 4 baju adat Sulawesi Tengah yang terdiri dari baju adat laki-laki dan perempuan dari 4 suku adat yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Semoga bermanfaat

Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah#Suku_Bangsa
http://bengkelseni.blogspot.co.id/2012/05/pakaian-adat-etnis-kaili-kota-palu.html
https://kulinerkhaskaili.blogspot.co.id/
http://holobis.net/index.php?action=page_display&PageID=424
http://bengkelseni.blogspot.co.id/2012/05/pakaian-adat-etnis-toli-toli-di-kab.html