Tari Ranup Lampuan Yang Menawan

Tari Ranup Lampuan | Adatnusantara - Tari Ranup Lampuan merupakan seni tari tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh. Tari tradisional ini merupakan salah satu dari 12 Tari Tradisional Aceh yang pernah kami bahas pada artikel sebelumnya.

Pada kesempatan ini kita akan mengenal lebih jauh mengenai bagaimana sejarah maupun perkembangan dari tari ranup lampuan ini. Kami harap Sobat Tradisi akan mengenal budaya Indonesia yang menjadi salah satu kekayaan tradisi lokal kita.

Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan
Tari Ranup Lampuan

1. Apakah tari Ranup Lampuan itu? 

Seperti sudah dijelaskan diatas, bahwa Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh. Tari Ranup Lampuan ini termasuk tarian penyambutan yang biasanya dibawakan oleh penari wanita dengan menyuguhkan daun sirih sebagai tanda terima masyarakat. Tari Ranup Lampuan merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Aceh, dan sering ditampilkan untuk menyambut para tamu terhormat maupun acara penyambutan adat lainnya.

2. Sejarah Tari Ranup Lampuan


Tari Ranup Lampuan diciptakan pada tahun 1959 oleh Yusrizal selaku seniman yang terkenal Aceh. Tari Ranup Lampuan ini diciptakan Yusrizal karena terispirasi dari kebiasaan masyarakat Aceh yang biasanya menawarkan sirih sebagai tanda terima dalam menyambut tamu terhormat. Adapun penamaan Tari ini, berasal dari bahasa Aceh yaitu ‘Ranup’ dan ‘Lampuan’ yang berarti ‘Sirih’ dan ‘Wadah’.

Menurut beberapa ahli sejarah, Tari Ranup Lampuan telah mengalami beberapa fase dan proses sehingga seeksist seperti saat ini. Awalnya, tari ini hanya diperankan oleh beberapa penari wanita dengan iringan musik. Menjelang tahun 1959 tari tersebut diinovasikan dengan mengikut sertakan 3 orang penari pria didalamnya.

Tak lama, ketika tahun 1966 tarian ini kemudian dimodifikasi kembali ke prosedur semula. Hal ini dilakukan sesuai dengan saran dari para tetua adat, yaitu dengan menampilkan para penari wanita saja. Disampimg itu, aspek durasinya yang panjang kemudian disingkat sehingga lebih cocok dan tidak membuang waktu para tamu yang dinilai memiliki jam terbang yang padat.

Terakhir, pada tahun 1972 tarian ini mengalami perubahan lagi khususnya pada bagian musiknya. Awalnya musik Tari Ranup Lampuan merupakan jenis orkestra atau band, musik ini kemudian diganti dengan alat musik tradisional seperti; Rampa’i, Serune Kale, Gendrang, dan alat lainnya sehingga nuansa ke-Acehan yang ditampilkan lebih terasa. Setelah perubahan tersebut, eksistensi Tari Ranup Lampuan terus berlanjut dan diperankan seperti sekarang.

3. Fungsi dan Makna Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan hingga saat ini berfungsi sebagai tarian penyambut tamu terhormat atau pembukaan acara adat Aceh. Seperti filosofi namanya, tari ini kerap identik dengan sirih dan puan yang dalam adat masyarakat Aceh memiliki makna khusus didalamnya. Bagi masyarakat Aceh, sirih dan puan merupakan lambang dari persaudaraan sesama masyarakat. Apabila tamu ditawarkan sirih, dan menikmati penawaran tersebut, maka itu bertanda tamu tersebut diterima baik dan dianggap bersaudara dengan para masyarakat Aceh.


4. Pertunjukan Tari Ranup Lampuan

Pertunjukan Tari Ranup Lampuan biasanya dibawakan oleh penari wanita. Jumlah penari tersebut  terdiri dari 5 sampai 7 orang penari. Dalam pertunjukannya, para penari dibalut dengan busana tradisional yang cantik serta membawa puan dan sirih yang nantinya akan disuguhkan kepada para tamu. Dengan diiringi oleh alunan musik tradisional Aceh,  mereka menari dengan gerakannya yang khas di hadapan para tamu dan penonton.

Gerakan dalam Tari Ranup Lampuan ini biasanya didominasi oleh gerakan lemah lembut yang melambangkan kesopanan dan ketulusan para penari. Apabila di perhatikan secara seksama, setiap gerakan pada tarian ini memiliki makna khusus di dalamnya. Gerakan gerakan tersebut seperti gerakan salam sembah, memetik sirih, membersihkan sirih, meyapukan kapur, memberi gambir serta pinang dan yang terakhir adalah menyuguhkan sirih kepada para tamu.

Pertunjukan Tari Ranup Lampuan

5. Pengiring Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan awalnya diiringi oleh musik orkestra atau band. Namun setelah tahun 1972 musik pengiring Tari Ranup Lampuan ini diubah dengan menggunakan alat musik tradisonal Aceh seperti sarune kale, genderang dan rampa’i.


6. Kostum Tari Ranup Lampuan

Kostum atau busana yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Ranup Lampuan ini adalah busana tradisional aceh. Pakaian yang digunakan para penari biasanya baju lengan panjang dan celana panjang. Pada bagian pinggang menggunakan kain sarong atau kain sonket khas Aceh dan sabuk sebagai pemanis. Sedangkan pada bagian kepala menggunakan kerudung yang dihias dengan bunga-bunga dan kain selendang yang menjutai ke bawah.



7. Perkembangan Tari Ranup Lampuan

Tari Tradisional Aceh Ranup Lampuan masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi serta variasi dalam segi gerak, pengiring, dan busana, juga sering ditambahkan di setiap penampilannya. Hal ini tentu hanya dilakukan agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya.

Tari Ranup Lampuan ini juga masih sering ditampilkan di berbagai acara penyambutan, seperti penyambutan tamu terhormat maupun jenis penyambutan adat lainnya. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini dilakukan sebagai usaha pelestarian dan memperkenalkan kepada generasi muda maupun masyarakat luas akan Tari Ranup Lampuan ini.

8. Video Tari Ranup Lampuan 


Untuk Sobat yang penasaran dengan tari Ranup Lampuan ini, bisa menyimak video dibawah ini :


Demikian Sobat Tradisi, Informasi mengenai Tari Ranup Lampuan dari Aceh, semoga bermanfaat.