6 Alat Musik Tradisional Bali Terlengkap

Adatnusantara.xyz - Kekayaan budaya Nusantara, menjadi bagian warisan bangsa yang patut dijaga kelesatraianya, salah satu ragam budaya yang bisa kita nikmati sampai saat ini adalah seni musik tradisional, masing-masing daerah atau propinsi di bumi Nusantara ini memiliki seni musik tradisional sendiri, seperti halnya propinsi Bali, memiliki musik tradisional yang keberadaannya masih terjaga baik sampai sekarang.

Warisan budaya lokal yang berupa alat seni musik tradisional Bali ini, memiliki fungsi dalam melengkapi sebuah musik atau gamelan yang diperuntukkan untuk upacara keagamaan, pementasan seni termasuk untuk mengiringi pementasan sebuah seni tari. Dengan kebutuhan tersebut alat musik tradisional Bali ini akan lebih dikenal lagi oleh masyarakat, bahkan kesenian dan budaya Bali ini menjelma menjadi komoditi pariwisata yang cukup diminati oleh para wisatawan.

Kekayaan budaya di Nusantara ini merupakan bagian warisan bangsa yang harus tetap dijaga kelestariannya. Banyak sekali kebudayaan yang ada di negara kita saat ini, mulai dari pakaian adat, senjata tradisional, rumah adat, tarian daerah, makanan khas dari suatu daerah dan lainnya. Namun salah satu dari sekian banyak ragam budaya yang bisa dinikmati sampai sekarang ini yaitu seni musik tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
  • Digunakan pada upacara keagamaan di Bali.
  • Pementasan kesenian adat.
  • Untuk mengiringi sebuah tarian adat bali.
  • dan lain-lain.
Dengan memiliki banyak fungsi tersebut, alat musik tradisional Bali ini akan lebih dikenal dan sangat erat di kalangan masyarakat Bali. Bahkan kesenian dan budaya yang ada di daerah tersebut sudah menjadi komoditi pariwisata dan banyak diminati oleh para wisatawan dari berbagai daerah.

1. Alat Musik Tradisional Bali - "Gamelan Bali"


Tak hanya di Jawa saja, ternyata alat musik gamelan ini juga tergolong populer di Bali. Selain itu, kebanyakan kesenian tari yang ada di Bali juga diiringi oleh alat musik ini, bahkan pada pertunjukan wayang inovatif sekarang ini juga dilengkapi dengan gamelan dan termasuk juga dalam kegiatan keagamaan. Gamelan sendiri merupakan seperangkat alat musik yang dimainkan oleh banyak orang, sehingga akan menghasilkan suara atau musik yang mengalun indah dan terkadang juga menghentak dengan ritme yang sesuai dengan tema dari gamelan tersebut.
Seperangkat gamelan ini terdiri dari beberapa alat musik seperti: gambang, gong, kempul dan kendang. Selain kendang, semua bahan untuk pembuatan alat musik gamelan ini berasal dari tempaan logam yang memiliki kualitas yang tinggi. Dengan demikian, ketika alat musik tersebut dimainkan maka akan terdengar suara yang nyaring. Selain itu pada seperangkat gamelan Bali ini juga terdapat sebuah pahatan dari ornamen Bali.
Gamelan Bali

 

2. Alat Musik Tradisional Bali - "Rindik"


Rindik adalah merupakan sebuah alat musik tradisional Bali yang berbahan dasar bambu. Potongan bambu yang utuh dengan panjang yang berbeda-beda diletakkan secara berjejer sebanyak 11-13 batang. Sehingga setiap batang bambu tersebut apabila dimainkan maka akan menghasilkan suara yang berbeda-beda.
Bambu yang digunakan untuk alat musik tersebut pun harus dipilih dari batang yang tidak mudah pecah dan yang menghasilkan suara baik dan nyaring. Jika dilihat dari bentuknya, alat musik Rindik memang hampir sama dengan angklung. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan memukul dua tubuh bambu atau pemukul kayu dan dimainkan dengan dua tangan.
Alat musik rindik juga sering digunakan sebagai pengiring dalam tari joged bumbung yang merupakan sebuah kesenian yang banyak diminati oleh masyarakat Bali. Dalam perkembangannya, sekarang ini alat musik Rindik dimainkan juga di hotel ataupun restaurant untuk menemani kegiatan para wisatawan yang sedang bersantai di tempat tersebut.
Sebagai contohnya, berikut cara memainkan alat musik Rindik dengan berbagai variasi:

Alat musik tradisional Bali - Rindik

3. Alat Musik Tradisional Bali - "Ceng-Ceng"


Seperti pada namanya, alat musik ceng-ceng apabila dimainkan alan menghasilkan suara “ceng” dengan ritme-ritme tertentu sebagai pelengkap sebuah gamelan ataupun dalam tubuh Rindik. Ceng-ceng sendiri merupakan sebuah lempeng logam yang berbentuk piringan atau simbal yang terbuat dari bahan dasar tembaga yang berkualitas tinggi, sehingga jika dimainkan akan menghasilkan suara yang nyaring. Selain itu alat musik ceng-ceng juga digunakan untuk melengkapi sejumlah permainan kesenian musik tradisional Bali seperti dalam pementasan semar pegulingan, gong kebyar, pelegongan, barongan, gong gede dan baleganjur.
Untuk memainkan alat musik yang satu ini pun ada dua cara yang berbeda. Pertama, yaitu dimainkan dengan memadukan kedua simbal tersebut. Cara memainkan yang lainnya yaitu seperti dalam ceng-ceng ricik yang ukurannya lebih kecil. Biasanya 6 buah simbal kecil yang dipasang menghadap ke atas diatas balok yang berbentuk kura-kura, kemudian dipadukan (dipukulkan) dengan 2 buah simbal kecil, dan biasanya juga sama-sama dimainkan dengan kedua tangan. Dalam sebuah performa gamelan atau tabuh, peran alat musik ceng-ceng sangat penting dan begitu mencolok pada bunyinya.

Alat musik ceng-ceng dari Bali

4. Alat Musik Tradisional Bali - "Pereret"


Alat musik tradisional Pereret dari Bali merupakan alat musik kuno sejenis trompet yang terbuat dari bahan kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi trompet. Alat musik ini banyak dibuat di daerah Jembrana, Bali. Biasanya alat musik ini digunakan untuk mengiringi kesenian Sewo Gati. Cara menggunakan Pereret ini adalah dengan meniup alat tersebut sehingga keluar suara yang sangat merdu dan menawan hati.
Di Bali jaman dahulu dikenal dengan istilah Pereret pengasih asih. Hal ini disebabkan karena biasanya alat ini sering dipakai oleh perjaka untuk mengguna-gunai seorang gadis yang dicintai nya, lalu memainkannya pada malam hari diatas pohon yang tinggi, sehingga suaranya bisa didengar sayup-sayup merdu dari jarak kurang lebih satu kilometer. Sebelum dipakai, alat tersebut terlebih dahulu diisi dengan kekuatan gaib oleh Jero Balian (Dukun) dengan cara memberi sesajen sakral yang dipersembahkan kepada Sanghyang Pasupati.
Alat musik pereret

5. Alat Musik Tradisional Bali - "Genggong"

Alat musik tradisonal genggong Bali
Genggong merupakan salah satu instrumen getar yang unik yang semakin jarang dikenal orang. Keunikannya terletak pada suara yang ditimbulkannya yang bila dirasakan memberi kesan mirip seperti suara katak sawah yang riang gembira bersahut-sahutan di malam hari. Keunikannya yang lain adalah memanfaatkan rongga mulut orang yang membunyikannya sebagai resonator.

Alat musik tradisional Bali ini dibunyikan dengan cara mengulum (yanggem) pada bagian yang disebut “palayah”nya. Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri dan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil yang dihubungkan dengan tali benang dengan ujung alat di sebelah kanan. Untuk membunyikannya maka benang itu ditarik-tarik ke samping kanan agak menyudut ke depan, tetapi tidak meniupnya. Rongga mulut hanya sebagai resonator, dibesarkan atau dikecilkan sesuai dengan rendah atau tinggi nada yang diinginkan.
Di Bali alat musik Genggong ini semata-mata dipakai sebagai hiburan, misalnya dalam acara perkawinan. Seniman pengrajin pembuat genggong yang masih aktif banyak didapatkan di Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, misalnya pada seorang yang bernama I Made Meji. Ada kalanya dibuat sebagai barang “souvenir” yang dijajakan buat para wisatawan.

Baca Juga:

Kesenian Rampak Gendang Asal Jawa Barat



Bahan untuk membuat genggong adalah pelepah pohon enau yang di Bali disebut “pugoug”. Dipilih yang cukup tua dan kering, lebih diutamakan yang mengering di batangnya sendiri. Dipilih kulit luarnya, dibuat irisan penampang segi empat panjang dengan ukuran lebih kurang 2 cm lebar dan dua puluh cm panjangnya. Bagian dalam yang lunak dibersihkan hingga tinggal luarnya yang keras setebal kira-kira seperempat cm. Palayah atau bagian instrumen yang bergetar terletak di tengah-tengah irisan yang kedua ujungnya berjarak dua cm dari batas ujung penampang irisan. Lebar palayah setengah cm. Palayah terdiri dari badan palayah dan ujung palayah yang berada atau mengarah ke bagian kiri irisan. Ujung palayah ini diusahakan setipis mungkin dengan lebar kira-kira sepuluh mm. Demikian pula bagian badan palayah dibuat tipis, kira-kira 2 cm di bagian atasnya dibuat tetap tebal, yaitu setebal irisan keseluruhan penampang irisan. Selanjutnya pada ujung kanan irisan penampang dibuat lobang tempat tali benang, yang kira-kira panjangnya 5 cm.
Benang itu diikatkan pula pada setangkai bambu bundar yang kecil, sepanjang 10 cm. Waktu membunyikan genggong tangan kanan memegang tangkai tersebut secara vertikal untuk menarik benang hingga palayahnya tergetar.


Search Populer:
  • daftar alat musik tradisional bali
  • alat musik gamelan bali dan penjelasannya
  • pakaian daerah khas bali
  • alat musik dari betawi
  • pakaian bali
  • alat musik tradisional ntb
  • alat musik rindik
  • lagu tradisional bali