Legenda Dewi Sri, Sang Dewi Padi

Legenda Dewi Sri, Sang Dewi Padi | Adatnusantara - Orang tua pada zaman dahulu sering memberikan dongeng kepada anak-anaknya. Berbagai dongeng dan legenda diceritakan secara turum temurun. Tidak terkecuali cerita atau mitos mengenai asal usul padi, yang konon merupakan perwujudan Dewi Sri.

Di Provinsi Jawa Barat, khususnya masyarakat sunda pada zaman dahulu mengenal Nyi Pohaci sebagai asal usul tanaman padi. Dan dibawah ini, TradisiKita ingin mengulas sedikit mengenai mitos dan legenda Dewi Sri atau Nyi Pohaci yang dipercaya sebagai Sang Dewi Padi.

Legenda Dewi Sri, Sang Dewi Padi


Diceritakan bahwa dahulu di Kahyangan, dewa dan dewi diperintah penguasa tertinggi kerajaan langit yaitu Batara Guru untuk bergotong-royong dalam membangun istana baru yang lebih megah yang berada di kahyangan. Bagi yang malas dan tidak mau berpartisipasi maka tangan dan kakinya akan dipotong. Begitu katanya.

Antaboga yang merupakan dewa ular sangat cemas karena ia tidak memiliki tangan maupun kaki untuk bekerja membantu dan bergotong - royong dengan yang lain. Jika tidak bekerja maka ia akan dihukum dengan lehernya yang dipenggal atau dipotong. Karena saking takutnya ia lalu pergi menemui dan meminta nasihat Batara Narada, Batara Narada ini saudara dari Batara Guru. Batara Narada ternyata sama kebingungan dan tidak bisa memberi solusi. Dewa Antaboga pun menangisi meratapi nasib buruk yang akan menimpanya dirinya.

Dalam tangisnya itu ada sesuatu yang terjadi, tiga tetes air matanya berubah menjadi mustika berupa telur. Mustika tersebut merupakan telur dengan cangkang indah dan bersinar. Barata Narada lalu menyarankan agar mustika tersebut dijadikan persembahan ke Batara Guru dan menyarankan untuk memberikannya ke Batara Guru sebagai permohonan karena tidak bisa membantu untuk membangun istana. Ia membawa telur tersebut dengan mengulumnya kalau ada yang menyapa pun tetap dia gak menjawabnya, bahkan ketika ada burung gagak menyapanya ia tidak menjawab dan malah disangka sombong. Burung Gagak itu langsung marah dan menyerang Dewa Antaboga. Hingga akhirnya pecahlah dua butir telur dalam mulutnya itu. Ketika akhirnya burung masih menyerang dan sisa telur tinggal satu. Dan Dewa Antaboga lang sung kabur meninggalkan burung Gagak.

Batara Guru yang diberi persembahan telur itu menyuruh Dewa Antaboga untuk mengerami telur itu. Setelah dierami ternyata telur tersbut menetaskan seorang bayi permpuan cantik. Bayi itu pun diangkat jadi anak oleh raja Batara Guru dan permaisuri dan diberi nama Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Ia tumbuh menjadi seorang putri yang cantik serta baik hati. Kecantikannya bahkan mampu mengalahkan semua bidadari dan para dewi khayangan.

Batara Guru sang ayah angkat rupanya ingin memperistri Nyi Pohaci. Para dewa pun menjadi khawatir karena ini akan merusak keselarasan di kahyangan. Mereka berencana memisahkan Batara Guru dan Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Termasuk dengan menaruh racun pada minuman sang putri Nyi Pohaci Sanghyang Sri dan akhirnya meninggal.

Agar tidak di ketahui jenazahnya akhirnya dibawa turun ke bumi dan dikuburkan ditempat yang jauh dan tersembunyi. Dari kuburan tersebut tumbuhlah berbagai macam tumbuhan yang sangat berguna bagi umat manusia. Sedangkan Padi merupakan tumbuhan yang muncul dari pusaranya.

Legenda Dewi Sri, Sang Dewi Padi


Demikian Sobat Tradisi, kisah dan legenda Dewi Sri atau Nyi Pohaci yang dikenal sebagai asal usul Padi. Cerita dan mitos yang tersebar pada masyarakat suku adat Sunda.