Makna Filosofi Udheng Jawa

Makna Filosofi Udheng Jawa | Adatnusantara - Udheng adalah merupakan salah satu bagian Busana Tradisional Jawa yang dikenakan oleh Pria di kepalanya. Istilah lain dari udheng adalah dhestar atau blankon. Udheng terbuat dari sehelai kain dengan ukuran 1 x 1 meter. Setiap udheng memiliki makna dan fungsi berbeda-beda sesuai dengan sukunya. Udheng ada yang menunjukkan suku, asal, jabatan, agaman dan lain-lain.

Pada kesempatan ini TradisiKita akan mengenalkan makna filosofi udheng Jawa yang pada umumnya mencakup wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dilansir dari Timlo.net, pada dasarnya udheng terbuat dari kain batik berwujud segi tiga, bagian depan dilipat sehingga sisi kanan dan kiri sama.  Bentuk udheng terdapat dua macam, yaitu udheng jebehan dan udheng cekok mondhol.
Udheng Jebehan
Udheng Jebehan | http://akucintanusantaraku.blogspot.co.id/
Udheng Jebehan biasanya dipakai oleh para luhur di Keraton.

Udheng Cekok Mondhol Kuncung
Udheng Cekok Mondhol Kuncung | akucintanusantaraku.blogspot.co.id


Udheng Cekok Mondhol Kuncung biasanya dipakai oleh para abdi dalem sepuh bupati sebagai berikut :

  • Pangkat BUPATI RIYA NGINGGIL disebut KRHT/KRAT 
  • Pangkat BUPATI SEPUH disebut KRMT/KRT 
  • Pangkat BUPATI ANOM disebut RMT/RT 
  • Pangkat PANEWU sebutannya BEI/Mng 
  • Pangkat MANTRI sebutannya Mng 
  • Pangkat Lurah sebutannya ML/RL 
  • Dan abdi dalem yang belum memiliki pangkat Punakawan 

Udheng mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu kuncung, sunglon, kemadha, talingan, modangan, mondholan, danpucuk udheng. Pucuk Udheng adalah sisi depan bagian tengah udheng. “Jika berbentuk lancip disebut perbawan, artinya yang memakai mempunyai jiwa prabowo. Jika berbentuk agak lurus dinamakan kasatriyan, artinya yang memakai mempunyai jiwa satriyo,” jelas Djazuli.

Makna udheng atau iket dimaksudkan manusia seyogyanya mempunyai pemikiran yang kenceng, tidak mudah terombang-ambing karena situasi atau tanpa pertimbangan yang matang. Manusia harus dapat memahami tujuan hidup atau sangkan paraning dumadi.


Referensi :
http://akucintanusantaraku.blogspot.co.id/2014/01/udheng-utawi-dhestar-pangertosanipun.html
http://www.timlo.net/baca/4067/udheng-harus-menurut-patrapan/