Tari Angguk Yogyakarta

Tari Angguk Yogyakarta | Adatnusantara - Tari Angguk adalah tari tradisional yang berasal dari Kulon Progo, Yogyakarta. Pada mulanya tari angguk Yogyakarta ini merupakan tari hiburan yang biasa dilakukan oleh muda mudi, kemudian dalam perkembangannya tari angguk dari Yogyakarta ini mulai disisipi hal-hal mistis dimana sering diudang roh-roh halus yang ikut datang serta menari dengan media para penari pada tari Angguk ini. Pada artikel kali ini, Sobat TradisiKita diharapkan lebih mengenal informasi mengenai tari Angguk yang juga merupakan salah satu bentuk seni tari tradisional dan tari daerah Indonesia.


1. Tentang Tari Angguk Yogyakarta

Tari Angguk adalah tari tradisi yang berasal dari daerah Kulon Progo, Provinsi  Yogyakarta.  Tari Angguk yang makin dikenal karena berbau mistis sebenarnya merupakan tarian tradisional Yogyakarta yang menceritakan tentang kisah Umarmoyo - Umarmadi dan Wong Agung Jayengprogo dalam serat Ambiyo.

2. Sejarah Tari Angguk Yogyakarta

Tari Angguk merupakan pengembangan dari tari dolalak yang berasal dari Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Tari Angguk ini ada di Kulon Progo sekitar tahun 1950. Namun demikian, tidak jelas siapa yang membawa tari Dolalak ini ke Yogykarta, serta mengembangkan tari Dolalak menjadi tari Angguk didaerah Kulon Progo, Provinsi Yogyakarta.

Pada awalnya tari Angguk ini dimainkan oleh penari laki-laki, tetapi kemudian sekitar tahun 1970 terjadi pergeseran penari Angguk. Para penari Angguk digantikan oleh penari wanita, seiring dengan dirintisnya beberapa kelompok kesenian Angguk Putri.

Sedangkan asal mula kata penamaan tari angguk ini karena gerakan penarinya yang mengangguk anggukan kepalanya ketika menari.

3. Fungsi dan Makna Tari Angguk Yogyakarta


Pada awalnya tari angguk Yogyakarta dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Yogyakarta kepada Tuhan. Tari Angguk ini merupakan tari pergaulan remaja yang dilakukan pada saat musim panen telah tiba.

Seiring dengan perkembangan zaman, tari Angguk ini menjadi tari hiburan yang dipentaskan diberbagai acara seperti hajatan khitanan atau pernikahan atu ketika ada festival kebudayaan.

Selain itu tari Angguk juga memberikan ajaran moral dan petuah  dalam pertunjukannya, misalnya berbentuk pantun, petuah kehidupan dan pendidikan yang dilantunkan oleh vokalis.

4. Pertunjukan Tari Angguk Yogyakarta

Tari Angguk Yogyakarta mengambil cerita dari serat ambiyo, dengan kisah Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono. Tari Angguk Yogyakarta biasanya dimainkan dengan durasi waktu sekitar 3 - 7 jam. Akan tetapi dalam situasi tertentu, tari Angguk dapat jugadapat dikemas dalam pertunjukan sekitar 15 - 30 menit.

Jumlah penari Angguk berjumlah genap antara 10 - 20 orang penari beserta pengrawit  (Pengiring). 

Sebelum pentas dimulai, biasanya dilakukan dahulu ritual berupa pemberian sesaji berupa kembang setaman dan air minum disekitar lokasi pentas. Aliran mistis akan mencapai puncak ketika menampilkan adegan ndadi, yaitu masuknya roh halus kedalam tubuh salah seorang penari angguk. 

5. Musik Pengiring Tari Angguk Yogyakarta


Tari Angguk dipentaskan dengan diiringi oleh musik pengiring yang merupakan perpaduan antara musik dalam kebudayaan Islam, kebudayaan Jawa dan Kebudayaan Barat. Instrumen pengiring tari Angguk Yogyakarta antara lain rebana, bedug, kendang batangan, kendang Sunda, bass elektrik, snare drum, keyboard, cymbal dan tamborin. 

Selain menggunakan instrumen musik sebagai pengiring, tari Angguk juga dimeriahkan oleh vokalis yang terdiri dari 2 orang vokalis laki-laki dan 1 orang perempuan.

6. Kostum / Busana Penari Angguk Yogyakarta


Busana yang dikenakan oleh kelompok penari Angguk Yogyakarta mirip dengan busana prajurit Kompeni Belanda, yaitu menggunakan :
  1. Baju berwarna hitam berlengan panjang yang dibagian dada dan punggungnya diberi hiasan lipatan-lipatan kain kecil yang memanjang serta berkelok-kelok
  2. Celana sepanjang lutut yang dihiasi pelet vertikal berwarna merah-putih di sisi luarnya
  3. Topi berwarna hitam dengan pinggir topi diberi kain berwarna merah-putih dan kuning emas. Bagian depan topi ini memakai “jambul” yang terbuat dari rambut ekor kuda atau bulu-bulu
  4. Selendang yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan celana
  5. Kacamata hitam
  6. Kaus kaki selutut berwarna merah atau kuning
  7. Rompi berwarna-warni
Sedangkan busana yang dikenakan oleh kelompok pengiring (musik pengiring dan vokalis) adalah:
  1. Baju biasa
  2. Jas
  3. Sarung
  4. Kopiah

7. Jenis Tari Angguk Yogyakarta


Jenis tari Angguk Yogyakarta ada dua macam, yaitu jenis tari Ambyakan dan Pasangan. Jenis tari Ambyakan dimainkan oleh banyak orang yaitu lebih dari 20 orang. Sedangkan jenis tari pasangan, dimainkan oleh pasangan (genap).

Tari Ambyakan terdiri dari tiga macam, yaitu :
  1. Tari Bakti
  2. Tari Srokal
  3. Tari Penutup
Sedangkan tari Pasangan terdiri dari delapan macam, yaitu :
  1. Tari Mandaroka
  2. Tari Kamudaan
  3. Tari Cikalo Ado
  4. Tari Layung-layung
  5. Tari Intik-intik
  6. Tari Saya-cari
  7. Tari Jalan-jalan
  8. Tari Robisari

8. Video Tari Angguk Yogyakarta


Berikut ini adalah sebuah video Tari Angguk Yogyakarta yang diunggak disitus youtube.com, Tari Angguk oleh Kelompok Angguk Putri Sri Panglaras Pripih:



Demikian Sobat sakuilmu, info mengenai Tari Angguk Yogyakarta semoga bermanfaat.

Referensi :
  • http://www.jogjatrip.com/id/593/angguk-dance
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Angguk