Tari Ula-Ula Lembing dari Aceh Tamiang

Tari Ula-Ula Lembing merupakan tari tradisional Aceh yang berasal dari Aceh Tamiang. Tarian ini ditarikan oleh 12 orang atau lebih berputar-butar ke sekeliling panggung bagai ular. Tari Ula Ula Lembing harus dibawakan dengan penjiwaan yang lincah dan ceria.

Tarian Ula-Ula Lembing ini merupakan paduan antara tari dan iringan lagu – lagu Aceh Tamiang, tari Ula – ula Lembing ini biasanya di tampilkan pada saat acara –acara pernikahan adat budaya Aceh Tamiang.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengetahui lebih jauh mengenai tari ula-ula lembing yang mencerminkan dan memiliki nilai nilai dan norma – norma kehidupan yang berlaku dalam tata cara pergaulan masyarakat tertentu.

Mengenal Tari Ula Ula Lembing


Tari Ula-Ula Lembing dari Aceh Tamiang

1. Sejarah dan Asal Usul Tari Ula-Ula Lembing

Ula Ula Lembing adalah tarian pesisir pantai laut Tamiang. Berdasarkan sejarah atau asal usul tarian ula ula lembing ini berasal dari tekad seorang pemuda yang dengan berbagai cara menempuh berbagai cara untuk mendapatkan sang pujaan hatinya. Walupun dengan berbagai rintangan yang dihadapi.

Diceritakan saat bulan purnama sedang bersinar terang, ungkapan kisah seorang pangeran melawan rintangan, untuk mencari putri idaman hatinya. Tetapi hubunganya dengan sang gadis tidak direstui oleh sang orang tua dan masyarakat, karena seorang gadis itu berasal dari keturunan rakyat biasa, sehingga sang pangeran mencari cara bagaimana menemui gadis tersebut.

Kemudian pangeran berubah menjadi seekor ular untuk menemui sang gadis, pangeran pun langsung menulusuri pantai yang diterjang ombak untuk mencari sang gadis itu di tepian sungai. Jadi Tarian Ula – ula Lembing menggambarkan tekad pemuda untuk menghadapi berbagai tantangan atau rintangan dalam mencapai cita – citanya menemui dan mendapatkan kekasih idaman hatinya.

2. Fungsi dan Makna Tari Ula Ula Lembing


Tarian Ula – ula Lembing merupakan tarian penghibur khas Aceh Tamiang, dahulu tari Ula – ula Lembing ini digunakan pada saat acara penyambutan tamu agung dan perkawinan adat Aceh Tamiang.

Tarian Ula – ula Lembing merupakan sebuah ini tarian drama bermusik, jadi setiap gerakan memiliki maksud, makna atau arti – arti. Pengiringan adalah lirik – lirik atau lagu – lagu berbahasa Aceh Tamiang.

Motif Tarian

Gaya ular menjalar: meliputi keuletan, kelincahan, kewaspadaan gerak (ada kepala dan ekor dengan langkah sudut tiga melingkar bundar)

Lembing (tombak lembing)

Melambangkan gaya ketangkasan, kegesitan, membela atau menjaga sesuatu kemungkinan.

3. Pertunjukan Tari Ula Ula Lembing

Tarian Ula – ula Lembing dimainkan oleh tujuh orang atau lebih, Tarian ini di perankan oleh laki – laki, tetapi bisa juga dengan di perankan oleh wanita, karena tarian ini merupakan tarian penghibur. Jadi tidak termasuk dalam ritual – ritual yang mengkhus kan antara laki - laki atau wanita yang melalukakan Tarian Ula – ula Lembing ini.

Tarian Ula – ula Lembing memiliki arti atau makna dalam setiap gerakan – gerakannya. Gerakan Tari atau pola Tariannya Tarian Ula – ula Lembing dibuka dengan suatu upacara pembuka sebagai acara penghormatan dengan diiringin lagu patam – patam (patam – patam adalah suatu irama pengantar : gerak tarian dan ketangkasan silat ), dilanjutkan dengan tarian Niti Batang gerak gaya enjut kedidi. Berikutnya tarian Tunda-tunda Beting, diteruskan dengan tarian Pungku-pungku pangka diiringi irama lagu dadoi. Selanjutnya disambung dengan tarian endap-endap Bicok dan sebagai penutup iringan lagu Ula Ula lembing beralun-alun lambat.

4. Musik Pengiring Tari Ula Ula Lembing

Tari Ula Ula Lembing diiringi dengan musik melayu khas Aceh Tamiang yang dihasilkan dari beberapa alat musik tradisional Aceh. Selain alunan musik tradisional setiap gerak tari ula ula lembing juga diiringi dengan syair-syair yang menceritakan mengenai semangat untuk berusaha mencapai apa yang dicita-citakan.

5. Kostum Penari Ula Ula Lembing

Para penari Ula-Ula lembing yang terdiri dari 7 orang atau lebih baik laki-laki maupun perempuan menggunakan kostum berupa pakaian adat khas Aceh Tamiang.

6. Perkembangan Tari Ula Ula Lembing

Seiring perkembangan zaman, tarian Ula – ula Lembing ini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Aceh Tamiang. Karena sudah kalah bersaing dengan hiburan – hiburan modern seperti band dan okestra.

Pembelajaran tentang kesenian di Aceh Tamiang masih sangat kurang, serta masih kurangnya alat bantu guru untuk memperkenalkan tarian Ula – ula Lembing di sekolah – sekolah. Seperti buku tentang tarian Ula –Ula Lembing dan bahasa Tamiang, hal ini disebabkan karena Program Pembelajaran Budaya dan Seni masih dalam proses PEMDA Aceh Tamiang.

7. Video Tari Ula Ula Lembing


Untuk lebih mengenal tarian ula ula lembing ini, kita bisa menyaksikan video tari ula ula lembing dibawah ini :

Demikian Sobat Tradisi, informasi seputar tari ula ula lembing. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi pada artikel beriktunya.